Surabaya, eHealth. Program Studi D3 (Battra) Obat Tradisional Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berupaya keras menggelar simposium dunia normal untuk pertama kalinya. Acara bertajuk “The 1st International Symposium on Traditional Complementary and Alternative Medicine” dengan subtema “Penerapan Jamu, Jamu dan Pengobatan Alternatif Pelengkap Lainnya Dalam Pengobatan Integratif Indonesia” ini berlangsung selama dua hari dan dimulai pada 12 November 2014 di Shangri-La Hotel Surabaya.

Dedi Kuswanda (tengah), Direktur Pengembangan Pelayanan Kesehatan Pelengkap dan Alternatif Tradisional Kementerian Kesehatan didampingi Ketua Panitia Puruhito Simposium Internasional Pengobatan Pelengkap dan Alternatif Tradisional (kanan). (/J)

Ketua panitia Simposium Obat Tradisional, Prof. Dr. Med.H. Puruhito, Dr., Sp.B-TKV dalam sambutannya mengatakan bahwa pengobatan tradisional saat ini telah menjadi pilihan masyarakat untuk mencari terapi dan pencegahan dan telah menjadi kebutuhan yang cukup global. Namun, tidak semua penyembuh konvensional memiliki pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Melalui simposium ini, ahli bedah jantung yang juga rektor Universitas Airlangga ini mendefinisikan fungsi khusus simposium untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, termasuk para dokter, karena obat dan jamu secara metodologis merupakan bentuk penyedia obat yang berbeda. kegunaan dan kegunaan. , pemanfaatannya oleh tenaga kesehatan, serta upaya percepatan penggunaan obat tradisional alami di seluruh tanah air melalui koordinasi dan sinkronisasi antar instansi terkait yaitu Departemen Kesehatan, Departemen Perdagangan dan Departemen BUMN.

Prof Puruhito berharap simposium ini dapat mengembangkan regulasi untuk obat-obatan konvensional, mulai dari komponen hingga pelayanan kesehatan.

“Hingga saat ini, impor tanaman obat dari China, seperti halnya impor tanaman atau buah-buahan, disalurkan melalui Kementerian Perdagangan, bukan Kementerian Kesehatan. Kalau untuk kesehatan pun harus ditangani dengan baik.” nanti akan diatur dalam peraturan,” katanya.

Bawalah banyak sumber daya bermanfaat bersama Anda

Selama dua hari, berbagai acara berlangsung pada simposium ini, yaitu konferensi ilmiah dengan makalah kebijakan , hasil penelitian , presentasi makalah gratis, dan diskusi terbuka . Ada juga pameran dagang dengan pameran kesehatan alami , masing-masing dari perusahaan kosmetik dan obat konvensional, rumah sakit hingga pemerintah, yang dalam hal ini dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dan pada malam harinya diadakan jamuan makan malam bagi peserta simposium di rumah dinas Walikota Surabaya yang juga dihadiri oleh Walikota Surabaya Ir Tri Rismaharini.

Simposium ini juga menghadirkan banyak audio system dari berbagai disiplin ilmu, baik dari dalam maupun luar negeri, menurut Dr. Abidinsyah Siregar, DHSM., M.Kes dari BKKBN MP yang memberikan penjelasan tentang penggunaan obat konvensional untuk KB. . (KB). Ada Martha Tilaar seorang pengusaha Indonesia di bidang jamu dan kosmetika konvensional dengan brand Sariayu Martha Tilaar yang akan membawakan materi “ The Power of Indonesian Herbal Medicine ” dalam presentasinya, dan Dr. Noorisah Muhammad dari USM Malaysia dengan tema “ Aspek prospektif jamu". (J)